BAB III
SISTEM EKONOMI INDONESIA
1. Pengertian-pengertian
Sistem Ekonomi
Menurut Dumairy : Sistem ekonomi adalah suatu
sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan
seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.
Menurut Sanusi : Sistem ekonomi merupakan suatu
organisasi terdiri dari sejumlah lembaga yang sling mempengaruhi satu dengan
yang lainnya.
2. Sistem-Sistem Ekonomi
Menurut Sanusi (2000), perbedaan antara sistem
ekonomi satu dengan yang lainnya terlihat dari cirri-cirinya, yaitu :
·
Kebebasan konsumen dalam
memilih barang atau jasa yang dibutuhkan.
·
Kebebasan masyarakat
memilih lapangan kerja.
·
Pengaturan pemilihan /
pemakaian alat-alat produksi.
·
Pemilihan usaha yang
dimanifestasikan dalam tanggung jawab manajer.
·
Pengaturan atas keuntungan
usaha yang diperoleh.
·
Pengaturan motivasi usaha.
·
Pembentukan harga barang
konsumsi dan produksi.
·
Penentuan pertumbuhan
ekonomi.
·
Pengendalian stabilitas
ekonomi.
·
Pengambilan keputusan.
·
Pelaksanaan pemerataan
kesejahteraan.
3. Macam-Macam
Sistem Ekonomi
Secara umum
ada tiga macam sistem ekonomi yang dikenal di dunia ini, yakni : Sistem ekonomi
kapitalis, Sistem ekonomi sosialis, dan Sistem ekonomi campuran.
a.
Sistem Ekonomi Kapitalis
Dalam Sanusi, sistem ekonomi kapitalis adalah
suatu sistem ekonomi dimana kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara
pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual.
b.
Sistem
Ekonomi Sosialis
Seperti yang
dijelaskan di Dumairy (1996), sistem
ekonomi sosialis adalah adanya berbagai distorasi dalam mekanisme pasar
menyebabkan tidak mungkin bekerja secara efisien, dan bahwa sistem ini bukanlah
sistem ekonomi yang tidak memandang penting peranan kapital.
c.
Sistem Ekonomi Campuran
Sanus (2000) menjelaskan sistem ekonomi
campuran sebagai berikut. Dalam sistem ekonomi campuran dimana kekuasaan serta
kebebasan berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada
pula sistem ekonomi campuran dimana peran kekuasaan pemerintah relatif besar.
4. Persaingan terkendali
Untuk mengetahui sistem ekonomi yang
dianut oleh suatu negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktor
tersebut diatas.
Sistem ekonomi
Indonesia (sistem persaingan terkendali);
·
Bukan kapitalis dan bukan
sosialis. Indoensia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi,
kecuali sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara sesuai dengan UUD 45.
·
Pengakuan terhadap
kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha
untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan,
ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha.
·
Pengakuan terhadap
penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha dalam
mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum
perburuhan.
·
Pengelolaan ekonomi tidak
sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian
melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan
kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
5. Kadar
Kapitalisme dan Sosialisme
Unsur
kapitalisme dan sosialisme yang ada dalam sistem ekonomi Indonesia dapat dilihat
dari sudut berikut ini:
a) Pendekatan faktual struktural yakni menelaah peranan pemerintah
dalam perekonomian
Pendekatan untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah menggunakan kesamaan Agregat Keynesian.
Pendekatan untuk mengukur kadar campur tangan pemerintah menggunakan kesamaan Agregat Keynesian.
Y = C + I + G
+ (X-M)
Y adalah
pendatan nasional.
Berdasarkan humus tersebut dapat dilihat peranan pemerintah melalui variable G (pengeluaran pemerintah) dan I (investasi yang dilakukan oleh pemerintah) serta (X-M) yang dilakukan oleh pemerintah.
Pengukuran
kadar pemerintah juga dapat dilihat dari peranan pemerintah secara sektoral
terutama dalam pengaturan bisnis dan penentuan harga. Pemerintah hampir
mengatur bisnis dan harga untuk setiap sector usaha.
b) Pendekatan sejarah yakni menelusuri pengorganisasian
perekonomian Indoensia dari waktu ke waktu.
Berdasarkan
sejarah, Indonesia dalam pengeloaan ekonomi tidak pernah terlalu berat kepada
kapitalisme atau sosialisme.
Percobaan
untuk mengikuti sistem kapitalis yang dilakukan oleh berbagai kabinet
menghasilkan keterpurukan ekonomi hinggá akhir tahun 1959.
Percobaan
untuk mengikuti sistem sosialis yang dilakukan oleh Presiden I menghasilkan
keterpurukan ekonomi hiinggá akhir tahun 1965.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar